Apa Sih SKABIES itu?
Skabies adalah salah satu penyakit tropis yang terabaikan yang masih menjadi masalah di Indonesia. Skabies pada manusia merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var. hominis.
Organisme Penyebab
Penyebab Skabies adalah tungau Sarcoptes scabiei var. hominis yang menggali liang di lapisan atas epidermis kulit manusia dan meletakkan telurnya. Kondisi ini memicu respon imun manusia yang menderita skabies karena menyebabkan gatal yang berat dan ruam.
Siklus hidup Sarcoptes scabiei var. hominis dimulai dari telur yang menetas setelah 3 – 4 hari dan berkembang menjadi tungau dewasa dalam 1 – 2 minggu.
Setelah 4 – 6 minggu, penderita skabies akan mengalami reaksi alergi terhadap protein yang diproduksi oleh tungau dan feses yang dikeluarkan oleh tungau di dalam liang pada lapisan kulit manusia. Kondisi ini menyebabkan terjadinya gatal yang berat dan ruam.
Penularan
Skabies biasanya ditularkan antar individu melalui kontak erat antar kulit manusia (misalkan tinggal bersama dalam satu rumah) dengan individu yang terinfeksi. Tungau skabies merayap namun tidak dapat melompat atau terbang.
Distribusi Geografis
Skabies merupakan penyakit endemik di banyak negara tropis yang miskin sumber daya, dengan perkiraan prevalensi rata-rata sebesar 5 – 10% pada anak-anak. Skabies terutama sering ditemukan di komunitas yang miskin dan padat penduduk, dan dimana akses pengobatan terbatas.
Manifestasi Klinis
Pasien yang menderita skabies biasanya menderita gatal yang berat, liang linier dan vesikel di sekitar sela-sela jari, pergelangan tangan, ekstremitas atas dan bawah serta area ikat pinggang. Bayi dan anak kecil memiliki ruam yang lebih tersebar, termasuk keterlibatan badan, telapak tangan, telapak kaki, pergelangan kaki dan terkadang kulit kepala. Nodul skabies inflamatif dapat terlihat, terutama pada penis dan skrotum pada pria dewasa dan di sekitar payudara wanita.
Lokasi infestasi
Distribusi khas berada di area yang terbuka, yaitu di sela jari tangan dan kaki, pergelangan tangan, tangan, lengan dan kaki. Pada area yang tertutup biasanya berada pada sekitar ketiak, perut (garis ikat pinggang), bokong, payudara, selangkangan dan alat kelamin. Pada bayi lesi biasanya dijumpai pada telapak tangan, telapak kaki dan pergelangan kaki. Pada bayi, seluruh permukaan tubuh, termasuk kepala, terkadang dapat terlibat. Pada anak-anak dan remaja, lesi paling sering dijumpai di sela-sela jari tangan dan pergelangan tangan sisi dalam.
Diagnosis
Diagnosis infestasi skabies didasarkan pada identifikasi klinis dari tanda-tanda khas infestasi. Selain itu diagnosis juga dapat dilakukan dengan teknik pencitraan visual seperti dermoskopi atau mikroskopi kerokan kulit dari liang.
International Association of Classification Societies (IACS) 2020 mengelompokkan skabies ke dalam 3 tingkat, yaitu:
- Skabies terkonfirmasi (Tingkat A) adalah tingkat yang paling spesifik, membutuhkan visualisasi langsung dari tungau atau kotoran yang dihasilkan. Konfirmasi ini dilakukan jika setidaknya satu dari kriteria terpenuhi, yaitu:
- Tungau, telur atau kotoran pada mikroskop cahaya sampel kulit
- Tungau, telur atau kotoran divisualisasikan pada seseorang menggunakan perangkat pencitraan bertenaga tinggi
- Tungau divisualisasikan pada individu menggunakan dermoskopi
- Skabies klinis (Tingkat B) merupakan konfirmasi yang kurang spesifik karena hanya bergantung pada penilaian klinis tanda dan gejala. Konfirmasi dilakukan bila setidaknya satu dari kriteria di bawah ini ditemukan pada penderita skabies:
- Liang skabies
- Lesi tipikal pada alat kelamin pria
- Lesi tipikal dengan distribusi yang khas dari dua ciri riwayat
- Dugaan skabies (Tingkat C), konfirmasi ini juga kurang spesifik karena bergantung pada tanda dan gejala klinis. Konfirmasi dilakukan jika setidaknya ditemukan satu kriteria di bawah ini pada penderita skabies:
- Lesi tipikal dengan distribusi yang khas dan satu ciri riwayat
- Lesi tipikal atau distribusi yang tidak khas dan dua ciri Riwayat
Yang dimaksud dengan ciri riwayat adalah gatal dan kontak erat dengan individu yang mengalami gatal atau lesi tipikal dengan distribusi yang khas.
Pengobatan
Jenis pengobatan penyakit skabies adalah sebagai berikut:
- Pengobatan topical dengan mengunakan Permethrin 5% dan Benzyl benzoate 25%
- Pengobatan oral dengan menggunakan Ivermektin
Pustaka
World Health Organization. (n.d.). WHO. Retrieved from OpenWHO.org: https://openwho.org/courses/NTDs-scabies-id